Memiliki keseimbangan kehidupan kerja (work life balance) adalah salah satu faktor terpenting dalam menjaga kesejahteraan fisik dan psikis yang sehat. Mengutip Apollo Technical, 72% orang menganggap keseimbangan kehidupan kerja saat mencari pekerjaan. Namun, berapa banyak pekerja yang benar-benar mendapatkan keseimbangan kehidupan kerja?
Sejatinya, tidak ada yang bisa memberi keseimbangan kehidupan kerja selain individu itu sendiri. Perusahaan dapat memberi dukungan untuk menciptakan work life balance yang lebih baik bagi karyawannya.
Jika Anda seorang pemimpin perusahaan di tingkatan apapun, kini saatnya Anda membantu karyawan Anda mewujudkannya. Banyak penelitian membuktikan bahwa keseimbangan kerja memberi pengaruh positif terhadap produktivitas karyawan.
Jadi, kami memiliki beberapa strategi praktis yang dapat Anda coba untuk meningkatkan keseimbangan kehidupan kerja karyawan Anda. Simak selengkapnya di bawah ini!
Bagaimana Mencapai Work Life Balance?
Mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan keseimbangan kehidupan kerja memiliki manfaat besar dalam karier. Bagaimana cara melakukannya?
1. Mempromosikan Keterampilan Manajemen Atensi
Manajemen atensi atau attention management adalah kemampuan untuk mengarahkan perhatian pada saat tertentu agar menjadi lebih proaktif namun tetap mempertahankan kendali. Sebagai manajer, Anda dapat mempromosikan keterampilan manajemen atensi kepada karyawan Anda agar memaksimalkan kemampuan mereka untuk fokus. Melalui pelatihan keterampilan manajemen atensi, para karyawan dapat meningkatkan produktivitas selama jam-jam “aktif” dan menyegarkan diri selama jam-jam “tidak aktif”.
2. Berikan Fleksibilitas kepada Karyawan
The future of employee benefits baru-baru ini menemukan bahwa karyawan mempertimbangkan fleksibilitas kerja yang lebih besar ketika pindah kerja. Fleksibilitas ini mencakup jam kerja yang fleksibel, empat hari kerja dalam seminggu, dan dapat pergi lebih awal pada hari Jumat. Memberi pekerja fleksibilitas untuk bekerja membantu mereka mencapai work life balance yang positif. Anda dapat memberi mereka kebebasan untuk bekerja dari lokasi mana pun termasuk work from home atau hybrid.
3. Bantu Karyawan Mengambil Waktu Istirahat
Salah satu inisiatif work life balance yang dilakukan perusahaan adalah mendorong karyawan untuk mengambil waktu istirahat dan menjauhkan diri dari pekerjaan. Ada kalanya karyawan perlu mengambil jeda dari pekerjaan mereka sehingga mereka bisa mengistirahatkan otak mereka. Anda dapat mendorong mereka untuk tidak berkomunikasi setelah jam kerja mereka.
4. Gunakan Lebih Banyak Komunikasi Asinkron
Komunikasi asinkron adalah komunikasi yang dilakukan secara tunda alias tidak langsung menggunakan komputer, handphone, atau smartphone. Untuk meningkatkan work life balance, perusahaan dapat mengizinkan komunikasi asinkron. Hal ini memungkinkan pekerja untuk fokus terhadap tugas-tugas mereka yang lebih penting tanpa terganggu oleh interupsi yang kurang penting.
5. Memberi Contoh Work Life Balance
Banyak karyawan mencontoh apa yang dilakukan oleh pemimpin. Para pemimpin yang mencerminkan konsep work life balance mempengaruhi tindakan positif tim mereka. Karyawan akan mengambil contoh keseimbangan kehidupan kerja ketika melihat atasan mereka mengambil cuti untuk liburan, atau menghindari pekerjaan di akhir pekan.
6. Tawarkan Liburan sebagai Insentif
Sebagian pekerja mungkin takut berlibur karena akan menghadapi setumpuk pekerjaan setelah kembali dari liburan. Bagaimanapun itu, pekerja membutuhkan waktu untuk menyegarkan dan mengisi ulang. Anda dapat menawarkan karyawan Anda untuk mengambil waktu liburan. Tentu saja, Anda perlu membiarkan mereka memutuskan hubungan kerja saat berlibur. Dengan begitu, mereka akan siap mengeluarkan kreativitas terbaiknya untuk membantu tim kerja Anda mencapai hasil yang optimal.
Kami berharap strategi di atas dapat membantu Anda menjaga keseimbangan kehidupan kerja di lingkungan Anda. Untuk mempelajari tips seputar karir dan pengembangan karir, telusuri lebih jauh blog kami.