Kecerdasan buatan alias AI bukanlah fenomena baru. AI telah lama memasuki industri dan vertikal yang berbeda untuk menggantikan sistem dan proses tradisional. Kebutuhan akan transformasi digital telah menjadikan kecerdasan buatan sebagai pilihan investasi utama bagi banyak perusahaan. Forbes telah melaporkan bahwa 50% bisnis bermaksud untuk berinvestasi lebih banyak dalam AI dan menjadikannya bagian dari lingkungan tempat kerja sehari-hari.
Sekitar 83% perusahaan telah meningkatkan anggaran mereka untuk AI dan ML sejak 2019. Setiap tahun, semakin banyak organisasi yang mengadopsi alat AI untuk mengotomatiskan proses dan tetap kompetitif di pasar.
Pandemi Covid-19 semakin meningkatkan tingkat adopsi. Tim dan kolaborasi jarak jauh telah menempatkan AI di depan. Transformasi digital selalu membawa beberapa perubahan ke tempat kerja. Faktor pertama yang perlu dipertimbangkan di sini adalah reaksi karyawan.
Apa artinya bagi karyawan ketika teknologi canggih diadopsi oleh bisnis? Perubahan apa yang dibawa AI ke lingkungan kerja? Bagaimana manajemen merampingkan proses bisnis sambil meyakinkan karyawan tentang perubahan? Bagaimana masa depan AI di tempat kerja?
Bagaimana Kecerdasan Buatan Mengubah Tempat Kerja?
Mesin (analog dan digital) telah lama menjadi bagian dari lingkungan kerja sejak lama. AI mengambil satu langkah lebih jauh dengan menjadikan mesin ini cerdas untuk mengurangi beban kerja karyawan dan meningkatkan produktivitas. Namun, kemungkinan karyawan akan mewaspadai kecerdasan buatan dan teknologi baru.
Manajemen harus mendidik dan meyakinkan karyawan tentang nilai penggunaan AI dalam bisnis. Tempat kerja yang kohesif di mana karyawan dan teknologi berjalan seiring akan lebih siap untuk memberikan hasil yang diharapkan.
Kecerdasan buatan dapat menjadi bagian dari berbagai departemen dalam suatu perusahaan. Ini dapat diberdayakan oleh karyawan tingkat pemula dan manajemen puncak. Pengumpulan data, analitik, dan pelaporan adalah tiga aspek utama AI.
Memperlancar Pengelolaan Sumber Daya Manusia
Kecerdasan buatan dapat membantu departemen SDM merampingkan proses rekrutmen. Organisasi menghabiskan jutaan setiap tahun untuk menemukan kandidat terbaik untuk berbagai posisi pekerjaan dalam bisnis mereka. Seluruh proses seringkali membutuhkan beberapa bulan hanya untuk memulai lagi (karena ekspansi atau pergantian karyawan).
Perangkat lunak AI dapat mengotomatiskan penyaringan awal dan memfilter kandidat yang memenuhi syarat dari sejumlah besar pelamar. Bisa juga melalui ribuan profil media sosial untuk mencari kandidat potensial. Kecerdasan buatan kemudian dapat digunakan untuk membuat dan menganalisis penilaian yang membantu tim SDM memilih kandidat yang cocok untuk pekerjaan itu. Beberapa brand global sudah menggunakan AI untuk mengotomatiskan proses rekrutmen.
Cara Kerja Jarak Jauh Yang “Smart”
Kecerdasan buatan tidak hanya membantu dalam mempekerjakan pekerja di tempat dan jarak jauh tetapi juga membantu pekerja jarak jauh untuk melakukan pekerjaan mereka secara efektif. Mari kita ambil perawatan dan perbaikan sebagai contoh. Teknisi dapat mengontrol robot semi-otomatis dari jarak jauh dan menggunakannya untuk melakukan perbaikan yang diperlukan pada mesin.
IoT, robotika, dan otomatisasi memungkinkan karyawan menjauh dari tempat kerja dan sambil tetap menyelesaikan pekerjaan. Robot dapat dikirim ke tempat kerja yang berbahaya/berisiko daripada manusia. Insinyur dapat tetap berada di zona aman dan menyelesaikan pekerjaan inspeksi, perbaikan, dan pemeliharaan. Ini membuat tempat kerja lebih aman dan memungkinkan karyawan untuk bekerja dengan nyaman.
Optimasi di Tempat Kerja
Menggunakan kecerdasan buatan di tempat kerja dapat membawa banyak perubahan yang signifikan. Lebih banyak sensor dan perangkat akan dipasang dan dihubungkan satu sama lain. Data akan terus mengalir dari satu ujung ke ujung lainnya. Mirip dengan cara perangkat pintar membuat rumah pintar, perangkat AI dapat menciptakan tempat kerja cerdas tempat mesin mengamati, memantau, dan menganalisis manusia di sekitar mereka.
Sensor AI dapat mengoptimalkan dan mempersonalisasi tempat kerja dengan menyesuaikan pencahayaan, suhu, dll. ruangan berdasarkan karyawan yang hadir di tempat kejadian. AI dapat memberi manajemen desain tata letak yang ideal untuk mengoptimalkan manajemen ruang dan menciptakan lingkungan kerja yang membuat karyawan merasa nyaman dan produktif.
Kolaborasi Tim
Kami melihat dua jenis kolaborasi di sini. Satu antara manusia, dan yang lainnya antara manusia dan mesin. Kolaborasi antara manusia dan mesin akan meningkatkan produktivitas secara substansial. Aliran data disederhanakan di dalam perusahaan sehingga karyawan dapat langsung mengakses informasi yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan mereka.
Sumber data dapat dihubungkan di seluruh perusahaan untuk mencegah kehilangan data dan menjaga agar basis pengetahuan tetap mutakhir setiap saat. Platform AI memudahkan tim internal dan jarak jauh untuk bekerja bersama, berbagi data, pembaruan, komentar, dll., dan melacak kemajuan proyek dengan mudah.
Manajemen Kinerja dan Produktivitas
Kecerdasan buatan dapat membantu memantau dan menilai kinerja karyawan dengan meminimalkan campur tangan manusia. Alih-alih pemimpin tim dan manajer, penilaian kinerja akan ditangani oleh perangkat lunak AI. Hal ini mengurangi risiko bias manusia dan perasaan pribadi saat mengukur kinerja seorang karyawan.
Demikian pula, analisis orang akan memberi tim SDM dan manajemen puncak informasi yang diperlukan tentang bagaimana tempat kerja mempengaruhi karyawan. Apakah mereka merasa terlalu stres? Apakah karyawan tidak nyaman di lingkungan? Perubahan apa yang dapat dilakukan untuk menciptakan tempat kerja yang santai sehingga karyawan menjadi lebih produktif? AI membantu memberikan jawaban atas pertanyaan semacam itu dan banyak lagi.
Layanan Mandiri, Help Desk, dan Chatbots
Chatbots adalah sistem yang merampingkan komunikasi secara internal dan eksternal. Misalnya, chatbot digunakan di dalam perusahaan untuk membantu karyawan dengan masalah terkait pekerjaan sehari-hari. Karyawan tidak perlu menunggu tim teknis atau tim SDM untuk menanggapi email/pesan/panggilan mereka dan membantu mereka dengan masalah berulang. Chatbots dan asisten virtual akan mengurusnya.
Helpdesk adalah salah satu alat layanan pelanggan paling populer di pasar. Banyak organisasi menyewa perusahaan pengembangan perangkat lunak AI untuk membangun dan menyesuaikan alat layanan pelanggan guna meningkatkan kepuasan pelanggan. Layanan mandiri memberdayakan karyawan dan pelanggan sambil mengurangi tekanan pada tim pendukung untuk terus melacak dan menyelesaikan setiap keluhan.