Bagaimana Cara Menjadi Pengambil Keputusan yang Andal?

Disadari atau tidak, sejak kecil manusia telah belajar membuat keputusan, meskipun dimulai dari hal-hal sepele yang bersifat rutinitas. Misalnya baju apa yang akan dipakai hari ini, memilih menu makan malam, dan waktu mengerjakan PR.

Seiring bertambahnya usia, keterampilan dalam mengambil keputusan akan terus dibutuhkan di setiap lini kehidupan, tak terkecuali saat Anda menjadi pemimpin di tempat kerja.

Ketika membuat sebuah keputusan, pemimpin dituntut untuk menentukan pilihan secara bijak. Oleh karena itu, dalam prosesnya dia harus sepenuhnya mengetahui dan telah mempertimbangkan setiap risiko dari keputusan yang akan diambil.  

Mampu membuat keputusan yang tepat bukanlah sebuah bakat. Anda bisa berlatih dengan mengikuti tips berikut ini.

Cari Tahu Kesalahan yang Sering Terjadi Saat Mengambil Keputusan

Setiap orang pasti pernah membuat keputusan yang hasilnya tidak sesuai ekspektasi. Ada beberapa faktor yang dapat membuat seseorang salah dalam membuat keputusan.

Pertama, terlalu fokus pada satu pilihan. Saat proses mengambil keputusan, biasanya seseorang akan sibuk menganalisis pilihan yang ada. Tak jarang pula, di antara pilihan tersebut setidaknya ada satu yang “dijagokan”. Inilah yang akhirnya membuat seseorang sibuk mengkritik satu pilihan dan mengabaikan pilihan lainnya.

Kesalahan kedua adalah ketika Anda gagal memikirkan poin penting yang harus Anda dapatkan dari keputusan tersebut. Ketiga, kurang efektif dalam menggali informasi. Mengambil keputusan tanpa informasi yang memadai pasti akan memberikan dampak tersendiri terhadap suatu keputusan.

Keempat, Anda lupa mempertimbangkan konsekuensi dari keputusan tersebut. Keputusan yang diambil tanpa memperhitungkan konsekuensi hanya akan menimbulkan keluhan-keluhan seperti: bagaimana bisa saya mengambil pilihan ini? Apa yang saya pikirkan saat itu?

Terakhir, kurang melibatkan pihak lain secara efektif. Ada kalanya Anda membutuhkan bantuan orang lain dalam mengambil keputusan. Selain meningkatkan kualitas keputusan, melibatkan pihak tertentu akan membantu keputusan tersebut diimplementasikan secara luas.

Ikuti 5 Langkah Dalam Mengambil Keputusan Berikut

1.      Mendeskripsikan Tujuan

Hal pertama yang harus dilakukan ketika membuat sebuah keputusan adalah menentukan tujuan. Tujuan ini harus dideskripsikan dengan jelas, agar keputusan dapat diambil secara tepat. Biasanya tujuan keputusan menggambarkan hasil yang ingin diraih.

Contohnya, Anda bekerja sebagai manajer pembelian pada sebuah perusahaan otomotif. Pada kasus ini, Anda ditugaskan untuk mencari pemasok sparepart motor. Dengan begitu tujuan dari pengambilan keputusan ini adalah memilih pemasok sparepart motor mana yang akan digunakan.

2.      Tentukan Sasaran

Langkah kedua adalah membuat sasaran atau bisa disebut sebagai kriteria. Kriteria akan menuntun Anda untuk menemukan pilihan-pilihan baru.

Dengan menggunakan contoh kasus poin sebelumnya, setelah menentukan tujuan, Anda perlu membuat kriteria seperti:

·         Kualitas produk

·         Harga produk

·         Lokasi pemasok

·         Pilihan metode pembayaran

·         Kapasitas produksi pemasok

Setelah menentukan sasaran seperti di atas, Anda harus memberikan prioritas atau bobot pada masing-masing kriteria tadi. Tujuannya untuk menjelaskan urgensi kriteria tersebut terhadap hasil keputusan yang ingin diraih.

Sebagai contoh harga produk dipilih menjadi kriteria utama dalam mengambil keputusan.

3.      Mencari Alternatif

Langkah selanjutnya adalah mencari alternatif. Alternatif di sini adalah pilihan pemasok sparepart motor yang akan digunakan. Semakin banyak alternatif yang ada, semakin baik pula proses pengambilan keputusan. Silakan manfaatkan pengalaman bahkan kenalan untuk menemukan alternatif-alternatif terbaik.

Contohnya PT. Makmur Jaya, PT. Cipta Karya, dan PT. Harapan. Anda bisa menganggap tiga perusahaan tersebut sebagai pilihan pemasok sparepart motor.

4.      Mempertimbangkan Risiko yang Merugikan

Dari alternatif-alternatif yang tersedia, Anda bisa mulai mempertimbangkan risiko merugikan apabila Anda memilih salah satu di antaranya. Cobalah mengajukan pertanyaan kepada diri sendiri seperti: hal negatif apa yang bisa terjadi jika saya memilih PT. Makmur Jaya sebagai pemasok?

Dengan mempertimbangkan risiko sejak awal, Anda dapat meminimalisasi peluang timbulnya masalah di masa depan. Untuk mendapatkan hasil keputusan yang maksimal, Anda bisa mengajak pihak lain untuk berdiskusi.

Memang, ada kalanya Anda perlu membuat keputusan sendiri, tetapi jika informasi terbatas, Anda bisa melibatkan orang lain dalam mengambil keputusan.

5.      Menentukan Pilihan Akhir

Setelah proses yang begitu panjang, Anda perlu menetapkan salah satu alternatif sebagai pilihan akhir dengan mempertimbangkan segala risiko yang ada. 

Jika Anda adalah seorang pemimpin, jangan ragu untuk mengambil keputusan yang hanya menguntungkan sebagian kelompok. Sebab, pada dasarnya pemimpin tidak akan bisa menyenangkan semua pihak. Semoga tips di atas mampu membantu Anda menjadi pengambil keputusan yang lebih andal.

Leave a Reply