4 Langkah Solutif Atasi Bullying di Tempat Kerja

Bullying di Tempat Kerja

Bullying di tempat kerja memiliki dampak negatif yang serius. Salah satu dampaknya yang mendalam adalah membuat budaya tempat kerja yang tidak bahagia dan bahkan beracun. Korban bullying menghadapi masalah kesehatan mental seperti kecemasan, gangguan tidur, bahkan depresi.

Idealnya tidak seorang pun harus merasa terintimidasi atau terancam di tempat kerja. Setiap karyawan berhak mendapat lingkungan kerja yang aman dan nyaman. Perbedaan pendapat atau konflik mungkin biasa terjadi di lingkungan tempat kerja. Namun Intimidasi dan agresi tidak normal di tempat kerja. 

Sayangnya, intimidasi di tempat kerja masih dianggap sebagai praktik bisnis yang normal, tak terhindarkan, atau bahkan perlu. Banyak manajer tidak memiliki keterampilan untuk mengatasi masalah ini. Alih-alih menangani perilaku bermasalah ini, para manajer kerap hanya memindahkan staf sebagai langkah solutif. Lantas, bagaimana cara mengatasi perilaku bullying di tempat kerja? 

Mengenali Tanda-tanda Bullying

Bagaimana mengenali tanda-tanda bullying di tempat kerja? Workplace Bullying Institute menjelaskan, bullying adalah intimidasi berulang yang membahayakan kesehatan seseorang. Perilaku buruk ini dapat berbentuk pelecehan verbal; atau perilaku yang dianggap mengancam, mengintimidasi, atau memalukan; sabotase kerja; atau dalam beberapa kombinasi tersebut.

Secara umum bullying di tempat kerja dapat berbentuk intimidasi psikologis atau sosial dan intimidasi fisik. Jenis intimidasi psikologis yang sering terjadi antara lain, penghinaan, pelecehan verbal, pelecehan psikologis, atau tindakan lain untuk mempersulit pekerjaan korban. Sementara itu, bullying dalam bentuk intimidasi fisik dapat berupa kontak fisik langsung seperti mendorong, menyerang, melecehkan secara fisik, dan inisiasi atau perpeloncoan.

Cara Mengatasi Bullying di Tempat Kerja

Menghentikan perilaku bullying yang mungkin terjadi di tempat kerja sangat penting bagi perusahaan. Tindakan-tindakan negatif ini akan membawa perusahaan ke arah citra yang buruk. Namun, sebagai seorang manajer Anda dapat melakukan langkah-langkah berikut untuk mengatasinya.

1. Kenali Kebijakan Perusahaan 

Tindakan bullying tidak hanya berdampak secara subjektif, tetapi juga menyabotase kesuksesan bisnis. Oleh karena itu, setiap organisasi harus memiliki kebijakan anti-intimidasi tanpa toleransi. Langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah cari tahu semua detail kebijakan tentang perilaku di tempat kerja. Pahami setiap aturan dan kebijakan, serta mitigasi yang dapat dilakukan.

2. Berbicara dengan Pelaku Bullying

Bicaralah dengan pelaku bullying dengan tetap tenang dan profesional. Dalam beberapa kasus, mereka mungkin tidak menyadari bagaimana perilaku mereka memengaruhi korban. Dengan menjelaskannya kepada mereka membuat mereka menyadari perbuatan buruk yang dilakukan. Pembinaan informal semacam ini dinilai lebih efektif daripada keluhan formal.

3. Dokumentasikan Tindakan Bullying

Kumpulkan catatan tentang tanggal, waktu, tempat, perincian, dan nama setiap saksi perilaku bullying. Jika Anda akhirnya mencari bantuan dari Sumber Daya Manusia, dokumentasi, terutama dokumentasi tentang dampak pelaku intimidasi sangat penting. Ini akan menjadi bukti berharga yang dapat mendukung klaim Anda. 

4. Buat Pengaduan Resmi

Langkah terakhir ini dilakukan jika intervensi yang Anda lakukan tidak mempengaruhi pelaku sama sekali. Beritahu pihak manajemen dan SDM sebagai wujud pengaduan resmi. Ketika meminta bantuan harapkan mendapat resolusi terbaik. Anda mungkin tidak mengetahui apa yang akan dilakukannya pihak terkait, namun apa pun itu Anda harus memperkecil kontak korban dengan pelaku bullying. 

Lingkungan tempat kerja tidak boleh diisi dengan komunikasi agresif, pelecehan verbal, dan tindakan manipulatif lainnya. Untuk mengatasi bullying, Anda memerlukan ketekunan dan keberanian. Ini adalah kunci menetralisir perilaku bullying dan mengembalikan tempat kerja yang bebas konflik.

Leave a Reply